Dalam rangka memperkuat kualitas keamanan dan meningkatkan kesiapsiagaan operasional terutama menghadapi masa Nataru pada 18 Desember 2025 – 4 Januari 2026, KAI Services menyelenggarakan pelatihan Materi Dasar Intelijen untuk Pengamanan Tertutup di kereta  Commuter Line. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Kantor Pusat KAI Services pada Rabu (10/12) dan diikuti oleh 97 petugas pengamanan yang bertugas di wilayah 3 Regional Jakarta.

Pelatihan menghadirkan tim pengajar dari unit Security Regional 1 Jakarta, dalam materinya, tim pengajar membahas materi mengenai konsep dasar intelijen untuk pengamanan tertutup, peran security sebagai bala siap dan bala potensial, serta tujuan para petugas satuan keamanan di kereta Commuter Line dalam memberikan rasa aman kepada pelanggan. Melalui pelatihan ini, peserta dibekali kemampuan untuk mendeteksi, mencegah, dan menangkal potensi ancaman tanpa teridentifikasi oleh publik.

Tidak hanya pemaparan teori, para peserta juga diajak untuk memahami berbagai indikasi ancaman dan kerawanan yang kerap terjadi di lingkungan kereta Commuter Line, seperti pencopetan, pelecehan seksual, vandalisme, sabotase, serta gangguan ketertiban lainnya.

Agus salah satu peserta mengatakan, sebagai petugas satuan keamanan yang memberikan jasa keamanan kepada para penumpang, pelatihan ini sangat bermanfaat untuk terus bersikap siaga dan waspada terhadap kerawanan yang terjadi di lingkungan kereta Commuter Line, seperti bagaimana mendeteksi bila terjadi pencopetan.

Manager Corporate Communication KAI Services, Nyoman Suardhita, mengatakan, melalui peningkatan kompetensi ini, KAI Services berupaya memberikan layanan yang aman, andal, dan nyaman bagi seluruh pengguna kereta Commuter Line. Pelatihan ini menjadi bagian dari komitmen KAI Services untuk memastikan kesiapan dan kapabilitas petugas pengamanan tertutup dalam menjaga keamanan layanan transportasi publik.

“Petugas satuan keamanan KAI Services senantiasa memberikan pelayanan terbaik untuk para penumpang, untuk itu kami memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kesiapsiagaan operasional terutama menghadapi masa Nataru pada 18 Desember 2025 – 4 Januari 2026.” ujar Nyoman dalam keterangan resminya pada Rabu (10/12).